Perancang memutuskan untuk menggunakan coklat susu sebagai tema rumah pompa untuk membangkitkan ingatan orang-orang biasa yang menemukan kegembiraan dalam kesulitan namun tetap mencintai kehidupan, yang untuk sementara terlupakan karena melimpahnya materi. Dengan demikian, fasilitas yang terbengkalai diubah menjadi ruang sakral bagi masyarakat biasa.